Beberapa hari yang lalu, saya dan adik saya - Dera, kembali beruntung mendapatkan undangan untuk menonton Harmoni, sebuah persembahan dari Andi Rianto dan Magenta Orchestra. Belajar dari pengalaman yang lalu, kali ini kami datang sedikit mepet, supaya tidak terlalu lama menunggu. Dan walaupun datangnya mepet, kami juga cukup beruntung karena ada @marcoanjasmoro yang datang duluan sehingga bisa menyimpankan tempat duduk lebih dulu. Kalau tidak, rasa-rasanya bisa jadi saya duduk terpisah dengan Dera, melihat ramainya Balai Sarbini di hari Kamis, 11 Maret yang lalu.
Tema Harmoni bulan ini adalah "hit makers" alias sebuah penghargaan atau tribute untuk para pencipta lagu hits Indonesia, diantaranya : 2D (Deddy Dhukun & Dian Pramana Putra), Dhani Ahmad, dan Dewiq. Line up artis, seperti biasa penuh dengan nama-nama hits di dunia tarik suara Indonesia, seperti Marcell, Vina Panduwinata, Pasha Ungu, Nina Tamam, Audy, dan masih banyak lagi.
Sebagai penggemar berat Marcell, tentunya saya sangat bersemangat ketika Harmoni dibuka dengan penampilannya membawakan lagu "Masih Ada", walaupun sedikit kecewa karena Marcell hanya tampil membawakan 1 lagu :( Namun kekecewaan itu tidak bertahan lama, karena setelah itu lagu demi lagu dengan aransemen cantik ala Andi Rianto terus berdatangan menghibur.
Bagian favorit saya adalah Medley lagu-lagu Dhani Ahmad yang dibawakan oleh Rizki "Five Minutes" dan Rising Star Harmoni bulan ini, Febrian. Lagu-lagu Dhani Ahmad, mulai dari yang lama sampai yang baru, semua dibawakan dengan cantik dengan aransemen yang sangat indah. Mulai dari Munajat Cinta, Cinta Mati, Andai Aku Bisa, Biar Menjadi Kenangan, Tak Akan Ada Cinta Yang Lain, sampai ditutup dengan Kangen, membuat semua penonton di Balai Sarbini, termasuk saya, terpesona dan ikut menyanyi bersama dengan semangatnya. Kalau menurut istilah saya dan teman-teman, Medley ini bisa dikategorikan sesi "bundir" alias "bunuh diri" untuk yang sedang broken-hearted, karena bisa memicu tindakan yang tidak-tidak, saking mellow--nya, hahaha..
Yang tidak kalah spektakuler adalah bagian penutupannya, dimana Dewi Perssik naik di atas piano Andi Rianto sambil melantunkan "Makhluk Tuhan Paling Seksi". Bukan hanya sekedar duduk/berbaring di atas piano, tapi juga bergoyang gergaji ala Dewi Perssik! Benar-benar suatu suguhan yang tidak disangka di sebuah pagelaran yang berbalutkan judul "orkestra".
Kalau dibandingkan dengan Harmoni bulan lalu, terus terang saya lebih menyukai Harmoni February. Mungkin karena pada dasarnya saya tidak begitu menyukai lagu-lagu Dewiq, sehingga walaupun sudah diaransemen ulang pun saya tidak terlalu menikmati, mungkin. Terlepas dari selera pribadi saya, Harmoni Maret tetap menunjukkan kualitas Andi Rianto sebagai musisi dan arranger handal, yang selalu memberikan suguhan menghibur untuk para penikmat musik.
Selain musiknya yang menghibur, saya juga menikmati tata lampu cantik yang mendukung pagelaran ini. Tempat duduk saya kali ini yang di bagian VIP - sedikit lebih di atas dan sedikit lebih jauh dari panggung, membuat saya bisa melihat permainan lampu secara keseluruhan, sesuatu yang tidak saya perhatikan bulan lalu. Dan ternyata memang kadang kita butuh sudut pandang yang berbeda, supaya bisa lebih menghargai sesuatu :)
Seperti biasanya, bravo Andi Rianto!
Posted via email from Popsicle Toes